Teknologi Ini Mampu Mendowload Film Lebih Cepat dari Kedipan Mata
Seringkali
kita kesal, jika mendownload atau mengunduh file dokumen, lagu atau
film di internet selalu lama, jaringan lelet, terkadang suka putus di
tengah. Tentunya itu membuat kita enggan kembali melakukan hal yang
sama.
Tetapi kini peneliti dari Eindhoven menciptakan sebuah jaringan serat fiber multi-inti, yang mampu membantu mengunduh dengan kecepatan 0,03 milidetik, sedangkan kecepatan kedipan mata kita sekitar 300 milidetik, super cepat.
Teknologi ini menggunakan serat dengan tujuh inti yang berbeda, yang mampu mentransfer data hingga 255 terabyts setiap detiknya. Bayangkan jika mengunduh film yang mempunyai file 700 MB, mungkin bisa diunduh kurang dari satu detik, saking cepatnya.
Pemimpin penelitian, Dr. Chigo Okonkwo mengatakan: "Dengan ukuran diameter kurang dari 200 microns, serat ini mampu meningkatkan kemampuannya dibandingkan dengan serat yang ada saat ini."
Teknologi canggih ini akan merevolusi jaringan internet dunia, dan transfer data bukan lagi dengan megabytes/seconds (mbps) tetapi akan menjadi petabytes/secons.
Namun untuk menerapkan teknologi ini perlu pembaruan pada routers, peranglat dan website, sehingga permintaan netizen bisa terpenuhi. Namun belum diketahui kapan dunia siap mempraktikkan teknologi ini. Lalu bagaimana dengan negara kita?
Tetapi kini peneliti dari Eindhoven menciptakan sebuah jaringan serat fiber multi-inti, yang mampu membantu mengunduh dengan kecepatan 0,03 milidetik, sedangkan kecepatan kedipan mata kita sekitar 300 milidetik, super cepat.
Teknologi ini menggunakan serat dengan tujuh inti yang berbeda, yang mampu mentransfer data hingga 255 terabyts setiap detiknya. Bayangkan jika mengunduh film yang mempunyai file 700 MB, mungkin bisa diunduh kurang dari satu detik, saking cepatnya.
Pemimpin penelitian, Dr. Chigo Okonkwo mengatakan: "Dengan ukuran diameter kurang dari 200 microns, serat ini mampu meningkatkan kemampuannya dibandingkan dengan serat yang ada saat ini."
Teknologi canggih ini akan merevolusi jaringan internet dunia, dan transfer data bukan lagi dengan megabytes/seconds (mbps) tetapi akan menjadi petabytes/secons.
Namun untuk menerapkan teknologi ini perlu pembaruan pada routers, peranglat dan website, sehingga permintaan netizen bisa terpenuhi. Namun belum diketahui kapan dunia siap mempraktikkan teknologi ini. Lalu bagaimana dengan negara kita?
No comments: